Kriiiing........kring2...jam 5 pagi!!!
Gw diinvasi 2 telepon dan sebuah SMS dari Jino, Umed & Efnida!
"Bangun...lu dimana? Kita dah di Gasibu nih wan!" Begitu kalimat pertama di hari ini yang gw denger dari Jino. Kalimat provokatif untuk membangunkan gw yang sebenernya pada malam sebelumnya punya niat melakukan sebaliknya. Tapi hidup, memang tidak selalu sesuai rencana..Dan kali ini gw gagal jadi subyek.."kalah" dan pada akhirnya jadi obyek!
Yaps, hari ini emang gw ada janji buat briefing jam 5 pagi di tengah-tengah lapangan Gasibu. Gila..Emang!! Apalagi dalam konteks bahasan mengenai urusan kerjaan sama temen2 NLG. Akhir-akhir ini temen2 studio emang selalu ingin berbuat beda dari kebiasaan. Berharap prilaku "merusak" tatanan kehidupan (dramatis euy..) ini bikin atmosfir kerja yang berbeda juga, lebih bergairah katanya. Sambil ada niat sedikit nakal : "ngetawain" orang-orang yang bergerak menuju cerobong mesin2 obsesi kota di pagi hari..kapitalistik!! Gitu kata Fahmi..Heheu!
Tapi yang menarik buat gw sebenernya adalah prilaku merusak tatanan kebiasaan tadi. Pernah nonton film "Girl Next Door"? Ada 1 kalimat yg gw inget dari film itu. "HAL TERGILA APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN BELAKANGAN INI?" Begitu kalimat dari Elisha Cuthbert yang memerankan tokoh utama wanita dalam film itu. Kalimat yang sepintas menantang kita, mengkritik kebisaan tatanan hidup kita. Tapi sebenarnya kalo gw pikir kalimat tsb sangat sarat dengan makna.
Pikiran yang muncul dan tersadarkan begitu gw buka buku lama gw ttg cara menggagas kreatifitas. Timothy RV Foster (penulisnya. red) bilang bahwa salah satu cara membangun kreatifitas adalah dengan "merusak" kebiasaan2 kita. Contoh prilakunya adalah mengubah kebiasaan bepergian kita entah itu tujuannya, cara menujunya, waktunya dll. Dengan begitu kita akan mendapatkan pengalaman yang berbeda karena adanya nuansa dan sudut pandang baru dari "definisi" bepergian kita.
Secara langsung atau tidak, mungkin briefing yang "aneh" tadi pada akhirnya pun menghasilkan sebuah keputusan baru yang memang sedikit berbeda. Sebuah keputusan tentang "wacana" baru metode kerja industri kreatif yang moderat (begitu pikir saya..).Tentang waktu kerjanya, metode, perhitungannya dll.
Masih belum percaya dengan ungkapan saya?
Silahkan Coba...!!!
Bdg..
Kamis, 24 Juli 2008
Gw diinvasi 2 telepon dan sebuah SMS dari Jino, Umed & Efnida!
"Bangun...lu dimana? Kita dah di Gasibu nih wan!" Begitu kalimat pertama di hari ini yang gw denger dari Jino. Kalimat provokatif untuk membangunkan gw yang sebenernya pada malam sebelumnya punya niat melakukan sebaliknya. Tapi hidup, memang tidak selalu sesuai rencana..Dan kali ini gw gagal jadi subyek.."kalah" dan pada akhirnya jadi obyek!
Yaps, hari ini emang gw ada janji buat briefing jam 5 pagi di tengah-tengah lapangan Gasibu. Gila..Emang!! Apalagi dalam konteks bahasan mengenai urusan kerjaan sama temen2 NLG. Akhir-akhir ini temen2 studio emang selalu ingin berbuat beda dari kebiasaan. Berharap prilaku "merusak" tatanan kehidupan (dramatis euy..) ini bikin atmosfir kerja yang berbeda juga, lebih bergairah katanya. Sambil ada niat sedikit nakal : "ngetawain" orang-orang yang bergerak menuju cerobong mesin2 obsesi kota di pagi hari..kapitalistik!! Gitu kata Fahmi..Heheu!
Tapi yang menarik buat gw sebenernya adalah prilaku merusak tatanan kebiasaan tadi. Pernah nonton film "Girl Next Door"? Ada 1 kalimat yg gw inget dari film itu. "HAL TERGILA APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN BELAKANGAN INI?" Begitu kalimat dari Elisha Cuthbert yang memerankan tokoh utama wanita dalam film itu. Kalimat yang sepintas menantang kita, mengkritik kebisaan tatanan hidup kita. Tapi sebenarnya kalo gw pikir kalimat tsb sangat sarat dengan makna.
Pikiran yang muncul dan tersadarkan begitu gw buka buku lama gw ttg cara menggagas kreatifitas. Timothy RV Foster (penulisnya. red) bilang bahwa salah satu cara membangun kreatifitas adalah dengan "merusak" kebiasaan2 kita. Contoh prilakunya adalah mengubah kebiasaan bepergian kita entah itu tujuannya, cara menujunya, waktunya dll. Dengan begitu kita akan mendapatkan pengalaman yang berbeda karena adanya nuansa dan sudut pandang baru dari "definisi" bepergian kita.
Secara langsung atau tidak, mungkin briefing yang "aneh" tadi pada akhirnya pun menghasilkan sebuah keputusan baru yang memang sedikit berbeda. Sebuah keputusan tentang "wacana" baru metode kerja industri kreatif yang moderat (begitu pikir saya..).Tentang waktu kerjanya, metode, perhitungannya dll.
Masih belum percaya dengan ungkapan saya?
Silahkan Coba...!!!
Bdg..
Kamis, 24 Juli 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar